Palembang (Sumsel) - Melanjutkan pelatihan Orientasi dan
Perencanaan Program PPMK (Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis
Komunitas) yang dilakukan pada bulan September 2014 lalu, PNPM Mandiri
Perkotaan Provinsi Sumatera Selatan kembali menggelar Pelatihan Penguatan dan
Pengembangan Program PPMK. Pelatihan yang diikuti oleh 162 orang peserta ini
terdiri dari unsur Koordinator Kota, Assisten Koordinator Kota (Manajemen
Keuangan, Sosial dan Manajemen Data) serta Fasilitator (Sosial dan Ekonomi)
yang berasal dari 7 kota/kabupaten wilayah dampingan PNPM Mandiri Perkotaan
Provinsi Sumatera Selatan.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 24 sampai dengan 29 Januari 2015
dan bertempat di Gedung Asrama Haji Kota Palembang ini, bertujuan untuk menguatkan
kelembagaan dan kegiatan usaha KSM secara mandiri dan berkesinambungan yang
berorientasi pada peningkatan penghidupan masyarakat miskin. Secara garis besar,
ada 9 tema materi dalam pelatihan ini, yaitu: (1) Capaian Pelaksanaan Program
PPMK Provinsi Sumatera Selatan; (2) Penguatan Kelembagaan KSM; (3)Pengembangan
Pengelolaan Usaha; (4) Penguatan UPK dalam mendukung PPMK; (5) Membangun
Kemitraan; (6) Kurikulum Pelatihan Masyarakat; (7) Strategi Pengendalian PPMK;
(8) Praktek Memandu; (9) Penyusunan Rencana tindak Lanjut.
Ada 3 materi yang menghadirkan
narasumber dari luar dalam pelatihan, yaitu:
1. Legalitas
Usaha, Perijinan, dan sertifikasi (ijin IRT, Depkes, Sertifikasi Halal) yang
disampaikan oleh Bapak Diankis Julianto,ST selaku Kepala Kantor Pelayanan
Perijinan Terpadu (KPPT) Kota Palembang.
2. Membangun
Kemitraan (Lesson Learn Kemitraan) yang disampaikan oleh Bapak Sunarso selaku
Manajer Unit Pelaksanaan Pengembangan UMKM Bank Indonesia Cabang Sumatera
Selatan.
3. Pengelolaan
Usaha Mikro yang sukses yang disampaikan
oleh Bapak Fauzi,SE selaku Ketua Forum Wirausaha Indonesia Kabupaten Banyuasin.
Banyak fakta menunjukan bahwa
usaha kecil & mikro memiliki ketahanan yang tinggi pada krisis global,
mengingat usaha kecil biasanya tidak membutuhkan teknologi yang rumit dan padat
modal, akan tetapi berdasarkan karakteristik, pengusaha kecil juga mempunyai
kelemahan, meliputi: (1) Tidak adany pembagian tugas yang jelas antara bidang
andministrasi dan operasi; (2) Rendahnya akses usaha kecil terhadap
lembaga-lembaga kredit formal; (3) sebagian besar usaha kecil ditandai dengan
belum mempunyai status badan usaha, sehingga usaha kecil dan mikro biasanya
memiliki kecenderungan sulit berkembang karena tidak bisa bersaing dengan usaha
yang memiliki kapasitas lebih besar. Oleh karena itu, perlu beberapa strategi
untuk pengembangan usaha kecil dan mikro dengan membentuk simpul kemitraan
bisnis.
Fasilitator sebagai ujung tombak keberhasilan pendampingan KSM PPMK
mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan. “Bekerja keras adalah
bagian dari fisik, bekerja cerdas adalah bagian dari otak, dan bekerja ikhlas
adalah bagian dari hati”, ujar Bapak Ahmad Sriyanto (Program Director OC2
Sumbagsel) memberi nasehat yang disampaikan pada hari terakhir Pelatihan
Penguatan dan Pengembangan Program PPMK. (By:Amibae)